Jakarta - PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA) akan melunasi sebagian utangnya melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu dengan target dana sebesar Rp460 miliar.
Menurut Direktur Keuangan PT Indonesia Air Transport Tbk, David M. Soetiarto, upaya perseroan dalam melunasi utangnya yaitu melakukan konversi utang menjadi saham atau debt to equity swap.
"Maksimal dana yang diharapkan dan non-HMETD sekitar Rp460 miliar dengan harga Rp96 per sahamnya," kata David seusai public expose di Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Perseroan hingga Oktober 2013, memiliki saldo utang sebesar Rp855,48 miliar. Sebagian utang tersebut diperolehnya dari dua kreditur yakni PT Sendilifa Bergerak dan Oxley Capital Investment LTD senilai Rp457,86 miliar.
Lebih lanjut dia mengatakan, kedua kreditur tersebut ke depannya akan membentuk satu konsorsium untuk menjadi pemegang saham mayoritas di Indonesia Air Transport. [hid]
Menurut Direktur Keuangan PT Indonesia Air Transport Tbk, David M. Soetiarto, upaya perseroan dalam melunasi utangnya yaitu melakukan konversi utang menjadi saham atau debt to equity swap.
"Maksimal dana yang diharapkan dan non-HMETD sekitar Rp460 miliar dengan harga Rp96 per sahamnya," kata David seusai public expose di Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Perseroan hingga Oktober 2013, memiliki saldo utang sebesar Rp855,48 miliar. Sebagian utang tersebut diperolehnya dari dua kreditur yakni PT Sendilifa Bergerak dan Oxley Capital Investment LTD senilai Rp457,86 miliar.
Lebih lanjut dia mengatakan, kedua kreditur tersebut ke depannya akan membentuk satu konsorsium untuk menjadi pemegang saham mayoritas di Indonesia Air Transport. [hid]
Sumber : inilah.com
Posting Komentar