INILAH.COM, Jakarta – Para pemodal di bursa saham disarankan
mengambil strategi sell on strength. Sebab, bursa saham Asia tidak
merespons positif kenaikan Dow Jones.
Pada sesi pertama perdagangan Kamis (7/11/2013), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 32,83 poin (0,74%) ke posisi 4.482,591. Intraday terendah 4.451,385 dan tertinggi 4.493,847
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, Dow Joes Industrial Average (DJIA) semalam bergerak naik 128,66 poin (+0,88 persen) setelah muncul pernyataan dari salah satu petinggi The Fed, bahwa stimulus masih akan berlangsung selama kondisi perekonomian Amerika masih belum membaik.
“Dengan kenaikan tersebut, indeks DJIA ditutup dengan rekor baru di 15.746,88, di atas rekor lama 15.709,88,” kata dia di Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Meskipun demikian, kata Satrio, sentimen positif dari pencapaian indeks Dow Jones Industrial tersebut, ternyata tidak direspons positif oleh pergerakan indeks di Asia. “Sentimen negatif dari koreksi pada bursa di kawasan Asia tersebut, diperkirakan tetap akan membuat IHSG bergerak bervariasi pada kisaran 4.400-4.515,” timpal satrio.
IHSG kemarin, lanjut dia, ditutup dengan signal positif (menembus resisten pertama) dengan potensi kenaikan menuju kisaran 4.485 – 4.530.
Lebih jauh dia menjelaskan, penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2013 yang diumumkan kemarin, sebenarnya sentimennya relatif netral. Sebab, level PDB di 5,62% sudah terantisipasi oleh pergerakan pasar dalam seminggu terakhir,” tuturnya.
Namun demikian, minimnya sentimen positif membuat Satrio lebih menyarankan pemodal untuk sell on strength. “Sebab, ternyata pada hari ini IHSG bergerak naik,” imbuhnya. [jin]
Pada sesi pertama perdagangan Kamis (7/11/2013), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 32,83 poin (0,74%) ke posisi 4.482,591. Intraday terendah 4.451,385 dan tertinggi 4.493,847
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, Dow Joes Industrial Average (DJIA) semalam bergerak naik 128,66 poin (+0,88 persen) setelah muncul pernyataan dari salah satu petinggi The Fed, bahwa stimulus masih akan berlangsung selama kondisi perekonomian Amerika masih belum membaik.
“Dengan kenaikan tersebut, indeks DJIA ditutup dengan rekor baru di 15.746,88, di atas rekor lama 15.709,88,” kata dia di Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Meskipun demikian, kata Satrio, sentimen positif dari pencapaian indeks Dow Jones Industrial tersebut, ternyata tidak direspons positif oleh pergerakan indeks di Asia. “Sentimen negatif dari koreksi pada bursa di kawasan Asia tersebut, diperkirakan tetap akan membuat IHSG bergerak bervariasi pada kisaran 4.400-4.515,” timpal satrio.
IHSG kemarin, lanjut dia, ditutup dengan signal positif (menembus resisten pertama) dengan potensi kenaikan menuju kisaran 4.485 – 4.530.
Lebih jauh dia menjelaskan, penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2013 yang diumumkan kemarin, sebenarnya sentimennya relatif netral. Sebab, level PDB di 5,62% sudah terantisipasi oleh pergerakan pasar dalam seminggu terakhir,” tuturnya.
Namun demikian, minimnya sentimen positif membuat Satrio lebih menyarankan pemodal untuk sell on strength. “Sebab, ternyata pada hari ini IHSG bergerak naik,” imbuhnya. [jin]
Posting Komentar