Find Us OIn Facebook

INILAH.COM, Jakarta – Bagi bursa saham, 2014 merupakan harapan kembalinya dana asing. Sebab, net sell dari investor asing pada 2013 dinilai berlebihan. Seperti apa dan saham apa saja pilihannya?

Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia menargetkan, potensi penguatan IHSG 2014 di kisaran 5.200 hingga 5.900 yang merupakan level target tertingginya. “Dana asing akan kembali karena juga apa yang terjadi, pelemahan IHSG sekarang ini sudah oversold. Tekanan jual yang terjadi sudah berlebihan,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Jumat (27/12/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 10,15 poin (0,24%) ke posisi 4.212,98. Intraday terendah 4.207,945 dan tertinggi 4.233,852. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Senin, 30 Desember merupakan hari terakhir perdagangan saham 2013. Bagaimana Anda melihat outlook IHSG 2014?
Outlook IHSG 2014 masih bagus. Sejauh ini saya masih positif. Dalam artian, IHSG memang belum punya sinyal positif dan negatif yang baru. Akan tetapi, setidaknya, Jumat (27/12/2013) lalu IHSG menguat 0,24% ke 4.212. Artinya, IHSG sudah menembus resistance. Harapan saya, pada perdagangan 2013 yang tinggal 1 hari, pada Senin (30/12/2013), IHSG bisa menembus resistance 4.260.

Jika indeks menembus 4.260, memang kenapa?
Jika ini yang terjadi, pasar akan mendapat sinyal positif untuk perdagangan saham 2014.

Target Anda, level IHSG 2014?
Target IHSG 2014 di kisaran 5.200 hingga 5.900 yang merupakan level target tertingginya. Tapi, untuk target penutupan akhir 2014, saya masih belum tahu. Support IHSG tahun depan di kisaran 4.100 hingga 3.800. Sekarang, IHSG memang di kisaran support. Kisaran support pertama di kisaran 4.100-4.150 dan support kedua di kisaran 3.800-3.850.

Bagaimana dengan faktor pemilu 2014 yang dikhawatirkan menimbulkan ketidakpastian di pasar?
Secara historis, beberapa pemilu terakhir selalu membuat IHSG naik. Return saham sejak awal tahun hingga pemilu cenderung positif. Pemilu memunculkan harapan di pasar. Memang ada faktor ketidakpastian. Hanya saja, yang lebih besar justru harapannya. Ada harapan, bahwa pemimpin yang baru bisa membenahi apa yang sudah dicapai oleh pemimpin yang lama. Karena itu, harapan saya 2014, pasar bisa menjadi lebih baik.

Apa parameter bahwa pasar lebih baik 2014?
2014 adalah harapan kembalinya dana asing ke pasar domestik seiring dengan kembali menguatnya nilai tukar rupiah. Kondisi ekonomi Indonesia pun diharapkan bisa lebih baik. Dana asing akan kembali karena juga apa yang terjadi, pelemahan IHSG sekarang ini sudah oversold. Tekanan jual yang terjadi sudah berlebihan.

Bagaimana dengan arah BI rate yang diprediksi sebagian kalangan masih berpeluang naik hingga 50 basis poin pada 2014?
Menurut saya, untuk 2014, suku bunga acuan (BI rate) cenderung turun. Sebab, Bank Indonesia (BI) hanya menunggu hingga rupiah bisa settle, bisa berada di level yang bagus. Jika rupiah bagus, saya kira, BI tidak akan ragu untuk kembali menurunkan BI rate.

Penguatan rupiah juga akan beriringan dengan kembalinya dana asing ke pasar domestik. Sebelum pemilu 2014, dana-dana asing akan cenderung kembali ke Asia. Untuk capital inflow ke Indonesia sebenarnya tinggal menunggu alasan. Jika neraca perdagangan dan neraca lancar Indonesia bisa bagus dalam tiga bulan ke depan, investor asing bakal kembali masuk ke Tanah Air.

Saham-saham pilihan Anda untuk 2014?
Saham pilihan 2014, saya cenderung mengambil saham-saham berkapitalisasi besar di sektor perbankan, semen, dan konsumer karena aliran dana asing yang kembali ke bursa saham kita. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak jelek-jelek amat.

Spesifik saham pilihannya?
Di sektor perbankan, pilihannya masih di saham PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan PT Bank Central Asia (BBCA). PT Bank Negara Indonesia (BBNI) juga bisa.
Di sektor semen, masih di saham PT Semen Indonesia (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP). Sebenarnya, PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) juga oke di sektor telekomunikasi. Di sektor konsumer, masih di sekitar saham PT Unilever Indonesia (UNVR) dan PT Indofood CPB Sukses Makmur (ICBP). [jin]

Sumber : Inilah.com 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama