Find Us OIn Facebook

Jakarta - Dampak penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Juli akan terlihat lebih tinggi dari Juni. Prediksi Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Juli berada pada kisaran 1,5%.
Menurut Sasmito Hadi Wibowo, Deputi Bidang Distribusi Statistik dan Jasa, penyebabnya perhitungan dampak BBM sudah terasa ditambah jelang pusa Ramadha,
"Saya harap nggak sampai 2% mungkin 1,5% lah inflasi Juli. Nanti kan kita awal-awal bulan ini akan melakukan survei khusus, juga dampaknya terhadap pengaruh kenaikan harga BBM, transportasi juga nanti akan pengaruhi juga terhadap inflasi. Gak terlalu besarlah terutama komoditas-komoditas yang bahan pokok tadi itu, ayam dan segala macam," ujarnya kepada wartawan di kantornya, Senin (1/7/2013).
Menurut Sasmito, pada Juli pula adalah puncak inflasi, sebab Agustus akan mengalami penurunan. Alasannya barang-barang yang tidak laku sebelum lebaran akan dijual murah agar laku. Oleh karena itu, inflasi Juli tidak akan di atas 2%. Pada Juli-Agustus lanjut Sasmito juga terdapat arus mudik dan balik yang menjadi penyumbang inflasi.
"Tadi kan yang kenaikan BBM langsung 0,34% pada inflasi Juni 1,03%, itu kan 0,34% nya sumbangan dari BBM. Sumbangan 0,18% dari angkutan dalam kota, kemudian 0,2% dari angkutan antarkota. Mungkin inflasi 2013 ini puncaknya di Juli," tutur Sasmito.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama