INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG Rabu (8/5/2013) diprediksi
variatif dalam kisaran support 5.023 dan resistance 5.068. Pasar
dibayangi oleh penaikan harga BBM subsidi dan inflasi jelang tengah
tahun.
Pada perdagangan Selasa (7/5/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 50,92 poin (1,02%) ke posisi 5.042,789. Intraday terendah 4.985,538 dan tertinggi 5.042,789.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan net sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy.
Purwoko Sartono, Research Analyst dari PT Panin Sekuritas mengatakan, IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin. “Penguatan tersebut didorong oleh sentimen positif dari bursa regional menyusul langkah bank sentral Australia yang mengikuti kebijakan European Central Bank (ECB) menurunkan suku bunga,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (7/5/2013).
Untuk Rabu (8/5/2013), dia memproyeksikan IHSG bergerak mixed (variatif) dengan kecenderungan menguat terbatas. “Kisaran support-resistance IHSG adalah 5.023-5.068,” tuturnya.
Dia menegaskan, pergerakan indeks masih dibayangi oleh penantian pasar atas kebijakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pasar juga mencermati ancaman kenaikan inflasi menjelang tengah tahun.
Secara terpisah, Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan, IHSG kembali berada di level 5.000. “Tampaknya peringatan dari Moody's Investor Service yang mengancam akan melakukan hal yang sama seperti S&P tidak terlalu diindahkan pelaku pasar,” ujarnrya.
Buktinya, kata Reza, IHSG masih mampu melaju di zona hijau dan hampir menutupi pelemahan yang sempat terjadi dalam dua hari jelang akhir pekan sebelumnya. “IHSG juga terlihat kian bertenaga setelah gap I (4.945-4.954) tertutupi,” ucapnya.
Apalagi, indeks domestik mendapat tambahan tenaga dari imbas positif dari laju pasar saham Asia serta positifnya pembukaan pasar saham Eropa. “Semua itu, membuat IHSG kembali ke bukit hijau. Masih adanya net sell asing juga tidak menghalangi laju hijau IHSG,” timpalnya.
Sementara itu, indeks saham Asia masih bertahan di laju positif merespon penurunan suku bunga Australia yang dinilai seiring dengan rencana Presiden ECB yang masih memberi sinyal pemagkasan suku bunganya jika diperlukan. Selain itu, sentimen positif juga datang dari China dimana PM Li Keqiang berencana ke depannya untuk memungkinkan investasi modal yang bergerak masuk dan keluar dari China lebih bebas.
Di sisi lain, masih adanya ekspektasi terhadap peningkatan kinerja emiten menambah sentimen positif seperti Toyota Motor Corp., SJM Holdings Ltd., dan Gome Electric Appliances Holding Ltd. “Dari 249 emiten yang terdapat pada MSCI Asia Pacific Index, sebanyak 37 emiten melampaui estimasi,” imbuhnya.
Pada perdagangan Selasa (7/5/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 50,92 poin (1,02%) ke posisi 5.042,789. Intraday terendah 4.985,538 dan tertinggi 5.042,789.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan net sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy.
Purwoko Sartono, Research Analyst dari PT Panin Sekuritas mengatakan, IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin. “Penguatan tersebut didorong oleh sentimen positif dari bursa regional menyusul langkah bank sentral Australia yang mengikuti kebijakan European Central Bank (ECB) menurunkan suku bunga,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (7/5/2013).
Untuk Rabu (8/5/2013), dia memproyeksikan IHSG bergerak mixed (variatif) dengan kecenderungan menguat terbatas. “Kisaran support-resistance IHSG adalah 5.023-5.068,” tuturnya.
Dia menegaskan, pergerakan indeks masih dibayangi oleh penantian pasar atas kebijakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pasar juga mencermati ancaman kenaikan inflasi menjelang tengah tahun.
Secara terpisah, Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan, IHSG kembali berada di level 5.000. “Tampaknya peringatan dari Moody's Investor Service yang mengancam akan melakukan hal yang sama seperti S&P tidak terlalu diindahkan pelaku pasar,” ujarnrya.
Buktinya, kata Reza, IHSG masih mampu melaju di zona hijau dan hampir menutupi pelemahan yang sempat terjadi dalam dua hari jelang akhir pekan sebelumnya. “IHSG juga terlihat kian bertenaga setelah gap I (4.945-4.954) tertutupi,” ucapnya.
Apalagi, indeks domestik mendapat tambahan tenaga dari imbas positif dari laju pasar saham Asia serta positifnya pembukaan pasar saham Eropa. “Semua itu, membuat IHSG kembali ke bukit hijau. Masih adanya net sell asing juga tidak menghalangi laju hijau IHSG,” timpalnya.
Sementara itu, indeks saham Asia masih bertahan di laju positif merespon penurunan suku bunga Australia yang dinilai seiring dengan rencana Presiden ECB yang masih memberi sinyal pemagkasan suku bunganya jika diperlukan. Selain itu, sentimen positif juga datang dari China dimana PM Li Keqiang berencana ke depannya untuk memungkinkan investasi modal yang bergerak masuk dan keluar dari China lebih bebas.
Di sisi lain, masih adanya ekspektasi terhadap peningkatan kinerja emiten menambah sentimen positif seperti Toyota Motor Corp., SJM Holdings Ltd., dan Gome Electric Appliances Holding Ltd. “Dari 249 emiten yang terdapat pada MSCI Asia Pacific Index, sebanyak 37 emiten melampaui estimasi,” imbuhnya.
Posting Komentar