Find Us OIn Facebook

Headline


Laju IHSG Kamis (25/4/2013) diprediksi konsolidasi seiring kekhawatiran pasar atas potensi pembalikan arah seiring indeks yang jenuh beli. Dua belas saham bisa dimainkan.
Pada perdagangan Rabu (24/4/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 36,28 poin (0,73%) ke posisi 5.011,607. Intraday terendah 4.987,104 dan tertinggi 5.011,607.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan, positifnya bursa saham AS dan Eropa pascarilis beberapa emiten yang dapat mengimbangi variatifnya rilis indeks manufaktur. “Kondisi itu memberikan imbas yang baik bagi laju bursa saham Asia, termasuk IHSG yang dapat mengalami rebound seiring dengan laju bursa saham Asia lainnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (24/4/2013).
IHSG pun, lanjut dia, kembali menyentuh dan bahkan sempat melewati level psikologis 5.000. “Akan tetapi, karena masih adanya penilaian bahwa level IHSG tersebut sudah terlalu tinggi dan kekhawatiran akan terjadinya pembalikan arah, masih ada pelaku pasar yang melakukan aksi jual memanfaatkan momen kenaikan ini,” papar dia. “Bahkan pembukaan bursa saham Eropa yang positif pun hanya sedikit berpengaruh pada IHSG.”
Lebih jauh Reza memperkirakan, pada perdagangan Kamis (25/4/2013) IHSG berada pada support 4.976-4.994 dan resistance 5.020-5.026. “Indeks berpola menyerupai bright cloud di bawah upper bollinger bands (UBB),” ujarnya.
Moving Average Convergence-Divergence (MACD) bergerak tipis dengan histogram positif yang memendek. The Relative Strength Index (RSI), William's %R, dan Stochastic bertahan dari laju downreversal.
Dia menjelaskan, adannya perkiraan pelemahan berhasil ditepis IHSG dengan kembali ke level psikologisnya. “Bahkan indeks berhasil tutup di atas target resistance atas kami 5.010,” papar dia.
Tapi, kata dia, selama masih ada kekhawatiran akan terjadinya pembalikan arah (downreversal), IHSG pun akan cenderung terkonsolidasi sehingga akan sulit mengikuti penguatan di bursa saham global. “Semoga kenaikan ini bukanlah false signal yang dapat membuat pelaku pasar tersangkut,” tuturnya.
Di atas semua itu, Reza menyodorkan 12 saham sebagai bahan pertimbangan pelaku pasar Kamis (25/4/2013) ini. Saham-saham tersebut adalah PT Astra International (ASII), trading buy dengan support Rp7.600-7.750, resistance Rp7.900-7.950, dan target harga Rp7.900. “Dragonfly doji masih terkonsolidasi. RSI upreversal,” tuturnya.
PT Bank Central Asia (BBCA), trading buy dengan support Rp10.700-10.800, resistance Rp11.100-11.250, dan target harga Rp11.150. “Hammer lewati middle bollinger band(MBB),” ucapnya.
PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), trading buy dengan support Rp4.675-4.725, resistance Rp4.825-4.850, dan target harga Rp4.825. “Tweezers top dekati MBB. RSI upreversal,” timpal dia.
PT Surya Semesta Internusa (SSIA), trading buy dengan support Rp1.510-1.530, resistance Rp1.570-1.580, dan target harga Rp1.570. “Bullish harami cross di bawah MBB,” tandas Reza.
Saham-saham lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dalam kisaran Rp8.500-8.850, trading buy selama di atas Rp8.700; PT Kalbe Farma (KLBF) dalam kisaran Rp1.310-1.400, trading sell jika Rp1.360 gagal bertahan;
PT Pakuwon Jati (PWON) dalam kisaran Rp380-420, trading buy selama di atas Rp385; PT Adaro Energy (ADRO) dalam kisaran Rp1.210-1.270, trading sell jika Rp1.220 gagal bertahan; PT Bank Jabar-Banten (BJBR) dalam kisaran Rp1.190-1.260, trading buy selama di atas Rp1.220;
PT Ciputra Surya (CTRS) dalam kisaran Rp970-1.030, trading buy selama di atas Rp1.000; PT Express Transindo Utama (TAXI) dalam kisaran Rp1.250-1.310, trading sell jika Rp1.260 gagal bertahan; dan PT Bank Himpunan Saudara (SDRA) dalam kisaran Rp750-850, trading buy selama di atas Rp790.

Post a Comment

أحدث أقدم